Sabtu, 08 Oktober 2011

Minyak Atsiri






Minyak Atsiri

Minyak atsiri merupakan senyawa organik yang berasal dari tumbuhan dan bersifat mudah menguap, mempunyai rasa getir, dan bau mirip tanaman asalnya. Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang, atau sering pula disebut minyak essential. Bahan baku minyak ini diperoleh dari berbagai bagian tanaman seperti daun, bunga, buah, biji, kulit batang, akar, dan rimpang.

Minyak atsiri banyak digunakan sebagai bahan baku untuk industri parfum, bahan pewangi (fragrances), aroma (flavor), farmasi, kosmetika dan aromaterapi.

Berbagai macam tanaman yang dibudidayakan atau tumbuh dengan sendirinya di berbagai daerah di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk diolah menjadi minyak atsiri, baik yang unggulan maupun potensial untuk dikembangkan. Tanaman penghasil minyak atsiri yang termasuk unggulan adalah tanaman yang memiliki volume produksi cukup besar di dalam negeri dan hasil minyaknya telah sangat dikenal di pasar dunia. Tanaman dalam kelompok ini misalnya nilam, akar wangi, pala, cengkeh, dan sereh wangi.

Proses produksi minyak atsiri dapat ditempuh melalui 3 cara, yaitu;

(1) pengempaan (pressing),

(2) ekstraksi menggunakan pelarut (solvent extraction), dan

(3) penyulingan (distillation).

Penyulingan merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri. Penyulingan dilakukan dengan mendidihkan bahan baku di dalam ketel suling sehingga terdapat uap yang diperlukan untuk memisahkan minyak atsiri dari komponen bukan minyak atsiri atau dengan cara mengalirkan uap jenuh dari ketel pendidih air (boiler) ke dalam ketel penyulingan yang berisi bahan baku minyak atsiri.

Minyak atsiri merupakan salah satu komoditas ekspor agroindustri potensial yang dapat menjadi andalan bagi Indonesia untuk mendapatkan devisa. Negara tujuan ekspor seperti USA, Eropa, Australia, Afrika, Cina, India, dan ASEAN. Beberapa minyak atsiri unggulan seperti minyak nilam telah memberikan pangsa pasar lebih dari 90% kebutuhan dunia atau sekitar 35-40% dari total nilai ekspor minyak atsiri. Sementara untuk ekspor minyak daun cengkeh dan turunannya telah menyuplai lebih dari 70% dari kebutuhan dunia, dan lebih dari 90% kebutuhan dunia untuk minyak pala disuplai oleh Indonesia. Minyak atsiri lainnya juga berperan penting di pasar dunia seperti minyak akar wangi, minyak sereh wangi, minyak kenanga, minyak jahe, minyak jeruk purut, minyak adas, minyak kemukus, minyak kayu putih, minyak massoi, minyak cendana, minyak gaharu, dan lain-lain.


Sumber : http://www.atsiri-indonesia.com/index.php?page=blog&det=minyak-atsiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar