BANDA ACEH - Harga minyak nilam diprediksi bisa mencapai Rp 1 juta mulai awal tahun depan karena dipicu menurunnya produksi nilam dunia. Sedangkan saat ini harga minyak nilam Aceh masih berkisar Rp 350.000-Rp 400.000/kg di tingkat pedagang pengumpul.
“Ini peluang yang perlu dicermati masyarakat Aceh, terutama petani nilam. Apalagi nilam Aceh dikenal mutunya terbaik di dunia,” kata Wagub Aceh, Muhammad Nazar kepada wartawan seusai membuka acara pembentukan Forum Perlindungan Nilam Aceh dan rencana sertifikasi indikasi geografis nilam Aceh di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur, Senin (21/11).
Sumber dari Asosiasi Minyak Atsiri Indonesia menyebutkan, produksi minyak nilam Indonesia tahun 2011 hanya mampu mencapai 800 ton, padahal tahun lalu mampu memproduksi 1.000 ton. Sedangkan kebutuhan minyak nilam dunia sebanyak 1.500 ton per tahun, dari jumlah itu sebanyak 70 persen dipasok oleh Indonesia. “Dari jumlah produksi minyak nilam Indonesia itu, sebanyak 30-45 persen merupakan nilam yang dihasilkan petani Aceh,” kata Wagub Muhammad Nazar.
Menurut Wagub Muhammad Nazar, Pemerintah Aceh sedang berupaya untuk mematenkan nilam Aceh yang dikenal terbaik di dunia berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Institut Pertanian Bogor (IPB). Langkah ini sebagai bentuk melindungi kekayaan indikasi geografis hasil pertanian yang dimiliki daerah ini. “Kalau ini berhasil, merupakan yang kedua dilakukan Aceh setelah kopi arabica Gayo,” kata Nazar.
Bupati Aceh Jaya, Ir Azhar Abdurrahman kepada Serambi secara terpisah mengatakan, yang harus dilakukan pemerintah saat ini bukan memberdayakan petani nilam di Aceh untuk bisa meningkatkan produksi tetapi bagaimana menjamin harga nilam yang wajar dinikmati petani.
Menurut Azhar, soal produksi nilam Aceh tidak perlu dikuatirkan sebab petani nilam Aceh sudah pintar membudidayakan nilam secara baik. “Kalau harga bagus petani akan ramai-ramai menanamnya. Kalau sudah banyak yang tanam pasti produksi akan meningkat,” kata Azhar yang daerahnya termasuk salah satu penghasil nilam terbaik.
Azhar meyakini, naik turunnya harga minyak nilam secara drastis lantaran ada calo minyak nilam yang bermain, apalagi pangsa pasar nilam Aceh hanya bertumpu ke Medan. “Saya kira mata rantai perdagangan ini yang perlu dipotong. Artinya bagaimana bisa diupayakan nilam Aceh mampu diekspor langsung ke negara tujuan dan tidak lagi melalui perantara atau agen yang ada di Medan atau Singapura seperti yang terjadi selama ini,” katanya.
Azhar menyarankan program pemerintah ke depan yang perlu dilakukan adalah membina pengusaha yang kokoh dari pada menciptakan 1.000 petani yang tangguh. “Kalau ada seorang saudagar Aceh yang mampu menampung dan mengekspor langsung nilam ke negara tujuan, saya kira sudah selesai masalah ini,” kata Azhar.(sup)
Sumber : http://aceh.tribunnews.com/2011/11/22/harga-minyak-nilam-bisa-tembus-rp-1-juta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar